Pengaruh Jumlah Praktisi Keamanan Siber Dalam Sebuah Negara

Pengaruh Jumlah Praktisi Keamanan Siber Dalam Sebuah Negara

Untuk menciptakan kenyamanan masyarakat dalam berselancar di dunia siber, diperlukan literasi mengenai keamanan siber. Dengan adanya literasi atau pemahaman yang cukup mengenai bahaya dan dampak serangan siber, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menjelajah di dunia siber.

Namun, masih ada bahaya lainnya yang masih mengancam yakni ancaman serangan siber seperti serangan ransomware, web defance, hingga pencurian data yang ditujukan kepada instansi negara, swasta bahkan ke pemerintahan itu sendiri. Cara pencegahannya pun akan sangat berbeda apabila dibandingkan dengan yang diberikan kepada masyarakat umum.

Maka dari itu, peranan praktisi keamanan siber sangatlah berpengaruh terhadap kualitas persiapan hingga penanganan insiden kejahatan di negara tersebut. Semakin banyak praktisi yang dimiliki, maka semakin luas dan cepat sektor yang bisa diatasi. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang luas, sehingga membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menciptakan pemerataan literasi siber di kalangan masyarakat umum, instansi swasta, negara hingga pemerintahan.

Program pelatihan bisa menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan jumlah praktisi keamanan siber di sebuah negara. Semakin banyak program pelatihan seperti secure programming, penetration testing, incident handling, dan pelatihan lainnya baik attacking maupun defending di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, Makassar, dll maka kebutuhan praktisi keamanan siber di Indonesia akan semakin cepat terpenuhi.

Dengan hadirnya banyak program pelatihan, masyarakat umum yang berminat untuk menjadi praktisi keamanan siber tentunya akan merasa dimudahkan. Dan pada akhirnya, akan semakin besar juga peluang anak bangsa untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas keamanan siber negaranya sendiri.

Share this Post:
Baca Juga:

0 Comments

Leave a Comment

(optional)
(optional)