Semakin Aman Dengan Two Factor Authentication

Semakin Aman Dengan Two Factor Authentication

Kehidupan bersosial media saat ini telah bertransformasi yang semula adalah keinginan, kini telah menjadi sebuah kebutuhan. Setiap individu akan memilih platform mana yang paling nyaman digunakan sebagai alat “narsis” mereka. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram hingga LinkedIn masih menjadi tempat ternyaman bagi masyarakat untuk menunjukan aktivitas kehidupannya baik sekedar perkuliahan , liburan hingga soal pekerjaan.

Sebagai pengguna, ketika awal mula kita menginstall aplikasi tersebut kita diarahkan untuk mengisi data pribadi kita seperti nama lengkap dan juga tanggal lahir. Setelah anda mengisi informasi singkat anda lantas dapat dengan mudah menggunakan aplikasi tersebut. Dan ketika anda sedang menggunakan aplikasi tersebut, terkadang muncul sebuah notifikasi bahwasanya data pribadi anda masih belum lengkap dan diminta untuk melengkapi data tersebut dengan iming-iming akan mendapatkan poin bonus atau semacamnya.

Lantas apakah hal tersebut merupakan sebuah kesalahan? Tentunya apabila kita telah berhadapan dengan internet dan telah mengisi data-data tersebut, kita juga sepakat bahwasanya data kita dapat dibaca oleh sang pembuat aplikasi. Namun, biasanya tiap aplikasi tentu memiliki komitmen untuk menjaga akun dan data pribadi pelangganya. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk tetap menjaga keamanan data yang sangat penting tersebut.

Saat ini, metode untuk masuk ke sebuah aplikasi tidak hanya dengan Log in saja. Terdapat alat yang bernama Two Factor Authentication yang menjadi penunjang keamanan agar akun anda tidak mudah dimasuki oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Lantas apa fungsi dan cara kerja dari Two Factor Authentification ?

Two Factor Authentication (TFA) merupakan sebuah metode otentikasi pengguna dimana dua faktor (dari tiga) yang bersifat independen akan digunakan dalam membuktikan adanya klaim bahwa sebuah identitas itu asli. Dengan menggunakan TFA, maka password bukanlah menjadi single point of attack dalam hal akses kepada identitas pengguna. Banyak perusahaan besar telah mulai menggunakan TFA sebagai tambahan pengamanan terhadap serangan brute-force terhadap password, seperti Google , Twitter , dan Facebook.

Penggunaan Two-Factor Authentication akan dapat mengurangi resiko orang yang tidak bertanggungjawab dapat masuk ke sebuah sistem dengan menggunakan identitas kita karena selain harus mengetahui password yang kita gunakan, si orang jahat tersebut juga harus mendapatkan informasi kedua yang bisa dihasilkan dari sumber yang berbeda.

Salah satu alasan kenapa password dianggap kurang kuat sehingga diperlukan mekanisme tambahan untuk mengamankan adalah karena kecenderungan pengguna untuk memilih password yang mudah diingat dan juga banyak mengabaikan aturan yang umumnya direkomendasikan, misalnya melakukan password sharing dengan anggota keluarga atau rekan kerja, menggunakan informasi yang mudah ditebak dalam membuat password, hingga menempelkan informasi password pada tempat publik sehingga bisa dengan mudah diketahui oleh orang lain.

Penambahan lapisan keamanan dengan menggunakan TFA memang dapat menyebabkan waktu untuk login menjadi relatif lebih lambat karena kita sebagai pemilik akun harus menyelesaikan dua proses terlebih dahulu, namun dari sisi keamanan, banyak peningkatan yang dirasakan oleh kita sendiri. Untuk mengaktifkannya, setiap aplikasi memiliki cara dan tahapan masing-masing. Anda dapat mencari di internet langkah yang tepat untuk mengaktifkan TFA tersebut.
Share this Post:
Baca Juga:

0 Comments

Leave a Comment

(optional)
(optional)