Sudah Layakkah Infrastruktur IT Calon Ibukota Kita?

Sudah Layakkah Infrastruktur IT Calon Ibukota Kita?

Akhir-akhir ini, masyarakat sedang ramai membicarakan wacana pemindahan ibukota sang ibu pertiwi. Seperti yang kita ketahui, DKI Jakarta bukan hanya sekedar pusat bisnis, melainkan Ibukota negara Indonesia pula. Seiring berjalannya waktu, penduduk ibukota makin bertambah sehingga membuat Jakarta menjadi semakin padat dan mendapatkan penghargaan sebagai kota yang memiliki kadar polusi tertinggi.

Wacana pemindahan ibukota pun digulirkan ke publik oleh Presiden Joko Widodo, dengan salah satu harapannya adalah kepadatan penduduk kota Jakarta jadi terpecah.

Singkat cerita, Kalimantan Timur dipilih oleh Presiden RI sebagai calon Ibukota pengganti DKI Jakarta. Banyak sekali hasil kaji dampak pada bidang sosial dan ekonomi tentang Ibukota baru yang diberikan oleh para ahli. Nah, bagaimana dengan kelayakan terkait infrastruktur IT nya? Berikut data yang telah dihimpun oleh tim Retas sebagai bahan pertimbangan kelayakan infrastrukturnya :

1. Kelayakan Infrastruktur Teknologi & Informasi salah satunya ditentukan oleh jaringan fiber optik yang ada. Berdasarkan rilis yang disampaikan oleh Telkom Indonesia bahwasanya dengan infrastruktur telekomunikasi saat ini, mereka siap membangun Ibukota di Kalimantan, yang saat ini telah didukung jaringan 100% Fiber Optic ke seluruh 56 IKK.

2. Apabila kita melihat dari sisi sumber daya manusia yang ada di Kalimantan, apabila dilihat secara kuantitas tentunya akan kalah jumlahnya oleh pulau Jawa. Namun, jika melihat secara kualitas maka kita belum bisa memberikan sebuah penilaian yang valid. Mungkin, kita dapat secara sederhana mengamati terkait fasilitas pendidikan yang sudah tersedia di Kalimantan Timur. Untuk mendapatkan SDM dengan kualitas yang baik, maka fasilitas pendidikan IT dan penunjanganya pun harus diperhatikan.

3. Berdasarkan hasil survey APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dengan judul "Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia tahun 2018" dikatakan bahwasanya Kontribusi pengguna internet masyarakat Kalimantan hanya 9% dari seluruh pengguna Internet di Indonesia. Lebih detail lagi, di provinsi Kalimantan Timur masih ada 32,2% penduduknya tidak menggunakan internet. Tentunya hal tersebut dapat menjadi sebuah bahan diskusi terkait "cyber awareness"

Dari beberapa data yang tersaji diatas, menurut kalian sudah layakkah infrastruktur teknologi & informasi Provinsi Kalimatan Timur sebagai calon ibukota kita?

Yuk diskusikan bersama!!!
Share this Post:
Baca Juga:

0 Comments

Leave a Comment

(optional)
(optional)